Rabu, 25 Desember 2013



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini salahsatunyasebagaipemenuhantugasmatakuliahPendidikanSeumurHidup. Makalah ini membahas mengenai penyesuaian kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan pendidikan seumur hidup. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehkarenaitu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.


Semarang, 20 Oktober 2013

Penulis



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1
DAFTARISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3
1.1  Latar Belakang...................................................................................................................3
1.2  Rumusan Masalah..............................................................................................................3
1.3  Tujuan................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
            2.1 Peranan Doamin Psikologis dalam Belajar...........................................................................5
            2.2 Pemanfaatan Sumber-Sumber Belajar.................................................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................................................10
            3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….11



BAB I
                                             PENDAHULUAN       

1.1              LATAR BELAKANG
Dewasaini, persepsimengenaipendidikhanyaterbataspada “guru” yang mengajardi  sekolah-sekolah. Hal inimempersempitdefinisidari kata pendidikitusendiri.Selainitu, tugas guru masih terpacu pada tugas dan peran tradisional yang lebih  mengarah pada penyalur pengetahuan. Diperlukan sebuah perubahan konsep mengenai peran guru yang lebih tepat lagi sesuai keadaan kini yaitu menjadi pembimbing yang bertindak sebagai fasilitator dalam perkembangan setiap siswa.  Guru bukan sekedar orang yang menyampaikan bakat seseorang yang telah diseleksi terlebih dahulu yang isinya disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Individualisasi pendidikan merupakan hasil kombinasi antara bimbingan yang menonjol dan teknologi pendidikan yang baik. Dalam dasar prosedur penilaian yang teliti, perlu didesain suatu progarm pendidikan individual abgi setiap siswa. Kemampuan sistem untuk memberikan kesempatan kepada setiap siswa yang mengikuti progarm individualisasiakan dapat ditingkatkan menggunakan teknologi pendidikan. Sedangkan bimbingan tidak lepas dari peran pendidik dan pendidik berperan melalui reaksinya dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar.
Demi tumbuhnya motivasi pada siswa agar selalu merasa butuh belajar, maka perlu adanya penyesuaian kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan pendidikan seumur hidup.

1.2              RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana tugas guru sebenarnya dipandang dalam berbagai domain ?
2.      Apa pengertian guru atau pendidik dalam pendidikan seumur hidup ?
3.      Apakah tujuan pendidikan seumur hidup berdasar pengkhususan domain psikhologis dan aspek khas pendidikan seumur hidup ?
4.      Bagaimana reaksi pemanfaatan sumber-sumber belajar ?


1.3              TUJUAN
1.      Menjelaskan tugas guru khususnya dalam berbagai domain ( domain sikap, domain motivasi, domain kognitif ).
2.      Menjelaskan pengertian pendidik dalam pendidikan seumur hidup.
3.      Menjelaskan tujuan pendidikan seumur hidup yang kemudian dikhususkan berdasar daerah aktifitas kelasnya( doamin psikhologis dan aspek khas PSH ).
4.      Menjelaskan dan menggambarkan pemanfaatan sumber-sumber belajar.




BAB II
PEMBAHASAN

Di dalam domain sikap, guru hendaknya membantu muridnya untuk mengambil sikap yang kreatif dalam menghadapi situasi baru, agar dapat mengatasinya dengan efektif dan memperoleh pengalaman memuaskan dalam menghadapi persoalan. Dalam domain motivasi, tugas utama guru yaitu dapat menguasai hal-hal baru dan memperoleh keuntungan darinya dan bukan menghindarinya. Hendaknya seorang guru menjadi pelajar seumur hidup, tidak pernah berhenti belajar dan selalu ingin belajar, sehingga tindakannya dapat menjadi teladan bagi murid-muridnya. Di dalam domain kognitif, tugas guru adalah memperlengkapi murid-murid dengan keterampilan untuk memperoleh keterampilan sewaktu-waktu mereka memerlukannya, yang dicapai dengan cara mengembang perasaan mengenai struktur dan metode ilmu pengetahuan, melalui pembinaan dan pemahaman sumber-sumber informasi yang dapat digunakan.
Tugas fundamental guru adalah meningkatkan kemampuan murid untuk menemukan pengetahuan, menghubungkan apa yang telah dipelajari dengan pengetahuan yang dimilikinya dan dengan kebutuhan di masa mendatang, serta menganalisa dan menilai kegiatan belajar yang dilakukannya.
            Dalam rangka pendidikan seumur hidup, guru dan murid terikat pada program belajar seumur hidup, sehingga dalam kenyataan mereka merupakan “colearners”. Peranan tradisional guru sebagai penyalur pengetahuan dan pembawa kebijaksanaan tradisionalk akan berubah, mereka lebih berperan sebagai pembimbing atau pemimpin yang bertindak sebagai fasilitator dalam perkembangan siswa. Maka, hendaknya guru berfungsi sebagai “Ahli Metode Belajar”, sebagai “Koordinator Belajar”, sebagai “Dirigen dalam belajar”. Hendaknya guru membantu tiap murid mendiagnosis kebutuhan belajar masing-masing, menetapkan sumber belajar yang memadai dan menetukan tujuan yang ingin dicapai, belajar menurut tempo dan irama masing-masing. Guru hendaknya menjadi penasihat dan sumber belajar, bukan otoritas yang mengambil jarak dengan muridnya dan menganggap dirinya tak dapat salah. Hal ini mengimplikasikan suatu pendidikan perseorangan pada tingkat tinggi.
            Individualisasi pendidikan merupakan hasil kombinasi antara bimbingan yang menonjol dan teknologi pendidikan yang baik. Dalam rangka pendidikan seumur hidup, perlu didesain suatu program pendidikan individual bagi setiap siswa. Kemampuan sistem untuk memberikan pada siswa yang mengikuti program individualisasi ini akan dapat ditingkatkan dengan teknologi pendidikan.
            Selain perubahan peranan dan ketrampilan guru, implikasi pendidikan seumur hidup lainnya ialah ide perluasan tentang siapa saja yang disebut dengan “Guru”. Terdapat dua kelompok yang sering tidak dikenal sebagai guru yaitu pendidik profesional dan life educators. Kedua kelompok ini, mempunyai potensi untuk menyampaikan kepada murid-murid “suasana” kehidupan di luar sekolah. Faktor-faktor ini menjadikan mereka sebagai potensi yang penting untuk dapat diminta menjadi pelatih khusus dibidangnya, sebagai orang-orang yang bukan guru. Akibatnya, perlu adanya konsep baru tentang apa yang disebut “guru” atau “pendidik”, karena guru selalu diasosiasikan dengan sekolah formal.
            Dalam rangka pendidikan seumur hidup, pendidik adalah orang-orang yang berkemampuan khusus dalam bidang teknik, kerja tangan, atau
1.      Kemampuan menempatkan informasi
2.      Ketrampilan kognitif yang tinggi
3.      Kemampuan menggunakan strategi dalam memecahkan masalah
Ketiga poin ini merupakan kondisi yang termasuk dalam ketrampilan kognitif.
4.      Kemampuan untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai
5.      Mengevaluasi hasil belajar sendiri
6.      Adanya motivasi belajar
7.      Adanya pemahaman diri sendiri
Keempat poin ini berhubungan dengan sikap, motivasi, nilai-nilai dan emosi.

Perumusan tujuan pendidikan seumur hidup dikhususkan dengan menetapkan daerah aktivitas kelas, yang meliputi :
1)      Metode dan alat belajar
2)      Aktivitas guru
3)      Aktivitas murid
4)      Evaluasi

PERANAN DOMAIN PSIKOLOGIS DALAM BELAJAR
Tiga fungsi psikologis yaitu fungsi kognitif, sistem motivasi, dan variabel sosial aktif. Domain selanjutnya adalah konsep tentang pendidikan seumur hidup (integrasi horizontal dan vertikal).
Tujuan kelas dalam bidang Metode dan Bahan Belajar Mengajarkan
Domain Psikhologis
Ciri-Ciri pendididkan seumur Hidup
Integrasi Horizontal
Integrasi Vertikal
(1)
(2)
(3)
Kognisi
·         Pengetahuan diajarkan sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam kehidupan.
·         Semua pengetahuan saling berkaitan.
·         Pengetahuan dapat diperoleh di luar sekolah.
·         Contoh-contoh hendaknya diambil dari kehidupan.
·         Proyek dan latihan hendaknya didasarkan pada kehidupan sebenarnya.
·         Ditekankan pada kesatuan belajar selama hidup.
·         Informasi diberikan sesuai umur.
·         Pengetahuan sekarang merupakan dasar untuk pengetahuan di masa datang.
·         Pengetahuan sekarang dipandang sebagai hasil di masa lampau.





Motivasi
·         Belajar dipandang sebagai tujuan yang diinginkan.
·         Diperkuat usaha belajar sendiri.
·         Aspirasi kehidupan dihubungkan dengan peranan sekolah.
·         Diusahakan keinginan menggunakan teknik-teknik yang diperoleh.
·         Harapan akan sukses meningkatkan motivasi.
·         Harapan akan kegunaan materi pelajaran memperkuat belajar.
·         Diperkuat keinginan belajar lebih lanjut.
·         Penghargaan akan keberhasilan di massa datang mendorong motivasi belajar selanjutnya.
·         Prospek perubahan meningkatkan motivasi.
·         Alat yang dihasilkan lampau digunakan untuk memotivasi belajar baru.
·         Metode dan bahan belajar memotivasi belajar lebih lanjut.
Afek
·         Pengetahuan merupakan alat untuk mengatasi persoalan hidup.
·         Pengetahuan merupakan alat untuk memecahkan problem kehidupan.
·         Diri sendiri hendaknya dipandang sebagai bagian belajar.
·         Sekolah hendaknya dipandang sebagai salah satu sumber informasi.
·         Ditentukan kesadaran diri sebagai pelajar seumur hidup.
·         Murid memutuskan sendiri kegiatan belajar selanjutnya.
·         Belajar merupakan persiapan menuju masa datang.
·         Belajar merupakan alat yang digunakan terus menerus.
·         Perubahan hendaknya dipandang sebagai suatu yang menarik dan menantang.
·         Diperkaut keyakinan diri dapat menghadapi masa depan dengan baik.

Tujuan kelas dalam bidang Aktivitas Siswa
Domain Psikologis



Integrasi horisontal
Integrasi Vertikal
(1)
(2)
(3)
Kognisi
·         Siswa menerapkan pengetahuan dari disiplin ilmu yang satu ke yang lain.
·         Siswa menerapkan metode disiplin ilmu
·         Siswa kenal akan taktik suatu disiplin ilmundan mengetahui dasar umumnya
·         Siswa menerapkan keterampilan yang di peroleh di sekolah untuk masalah – masalah luar sekolah
·         Siswa memperkenalkan contoh dan bahan – bahan dari luar sekolah
·         Siswa kenal akan berbagai sumber belajar.
·         Siswa menggunakan belajar sebelumnya sebagai basis belajar yang sekarang
·         Siswa mengetahui belajar sekarang sebagai basis belajar di masa datang
·         Siswa menganalisasi hubungan belajar yang lalu dengan problem yang dihafapi sekarang.
·         Siswa bertindak sebagai sumber informasi bagi anak lebih muda dan mencari informasi dari kata lainnya
·         Siswa merencanakan belajar untuk masa datang
Motivasi
·         Siswa berusaha untuk selalu belajar hal – hal baru.
·         Pengalaman siswa dalam memberikan kepuasan dan kesenangan.
·         Siswa memperlihatkan keinginan untuk tetap menetapkan pengetahuannya dalam kehidupan luar sekolah.
·         Siswa mencari masalah secara inovatif dan menggunakan berbagai disiplin ilmu.
·         Siswa memperlihatkan kemauan untuk berperan sebagai pemimpin sebagai “tutor” bagi teman – temannya dan cologennya.
·         Siswa berusaha belajar bila dihadapkan pada problim baru yang tidak dapat dipecahkan dengan pengetahuan yang telah dimilikinya.
·         Siswa merasa puas bila masalah lama dapat dipecahkan dengan belajar yang sekarang.
·         Siswa berusaha secara aktif mendapatkan kesempatan belajar terus.
Afek
·         Siswa memperlakukan belajar sebagai alat untuk memecahkan masalah
·         Siswa memandang sekolah sebagai bagian dari jaringan belajar
·         Siswa memandangi dirinya sebagian dari jaringan belajar
·         Siswa memandang pengetahuan sebagai suatu kesatuan
·         Siswa memandand dirinya sebagai pemimpin, sebagai inovator dan juga sebagai pengikut.
·         Siswa menunjukkan pengertian bahwa belajar merupakan alat untuk perkembangan diri dimasa datang.
·         Siswa mengetahui kurang memadainya pengetahuannya sekarang untuk memecahkan problim – problim yang dihadapinya dimasa datang.
·         Siswa mengetahui bahwa ia mampu untuk menghadapi peranan sosial yang berubah.
·         Siswa merencanakan belajar untuk masa yang akan datang.


Tujuan kelas dalam bidang Evaluasi
Domain psikologis
Ciri – ciri pendidikan seumur hidup


Integrasi horisontal
Integrasi vertikal
(1)
(2)
(3)
Kognisi
·         Kridit positif diberikan terhadap pengenalan hubungan antar pengetahuan
·         Evaluasi terutama ditekankan pada aplikasi pengetahuan untuk memecahkan problem
·         Fungsi evaluasi memberikan informasi atau balikan mengenai kekurangan efisiensi pengetahuan, dan bukan untuk menyaring siswa
·         Kridit diberikan kepada kehiatan – kegiatan luar sekolah
·         Evaluasi mendiagnosis ketidak efisien hasil kerja masa lalu dan mencakup tindakan remidi
·         Evaluasi menunjukkan memadainya belajar sekarang sabagai basis belajar dimasa datang
·         Evaluasi menyiapkan untuk loncatan terhadap belajar yang baru, penilaian kembali, dan sebagainya, dan bukan merupakan tujuan evaluasi mandiri
·         Evaluasi merupakan basis untuk perencanaan belajar yang akan datang.
Motivasi
·         Evaluasi menghargai penerapan keterampilan sekolah di dalam kehidupan
·         Evaluasi menghargai penerapanketrampilan luar sekolah didalam sekolah
·         Prosedur evaluasi digunakan untuk memperkuat penilaian diri sendiri
·         Evaluasi digunakan untuk memotivasi belajar yang baru
·         Evaluasi membantu memperkuat aspirasi yang realistis.
·         Evaluasi mendorong keingina untuk belajar dimasa datang
·         Evaluasi membentuk pengharapan yang masuk akal terhadap masa yang akan datang
·         Evaluasi menciptakan harapan sukses dimasa datang
·         Evaluasi membawa kearah pencapaian tujuan.
Afek
·         Evaluasi menitik beratkan pada kejelasan pengertian mengenai diri sendiri dan kemampuan sendiri
·         Evaluasi akan memperkuat citra kemampuan diri di dalam berbagai bidang
·         Evaluasi memberikan bimbingan mengenai hubungan antara siswa dengan kehidupan
·         Evaluasi dapat mengintegrasikan informasi dari luar sekolah
·         Evaluasi mengintegrasikan orang – orang di lusr sekolah.
·         Evaluasi memberikan gambaran yang reasonable bagaimana perkembangan diri sendiri di masa datang
·         Evaluasi memberikan keyakinan pada diri siswa mengenai kemampuannya untuk mengatasi persoalan dimasa datang
·         Evaluasi membentuk citra diri sebagai pribadi yang mampu belajar terus.



PEMANFAATAN SUMBER – SUMBER BELAJAR
Salah satu ciri pendidikan seumur hidup adalah menekankan pada integrasi horisontal. Dalam pendidikan seumur hidup sekolah perlu menanamkan motivasi pada siswa agar selalu merasa butuh untuk belajar lebih lanjut. Keterbatasan memperoleh pengetahuan di luar sekolah terletak pada kurangnya motivasi pada anak. Latar belakang pendidikan seumur hidup, anak – anak hendaknya mempunyai kemampuan yang memadai, kenal berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Sekolah hendaknya mendidik siswa dengan berbagai setting belajar, mengajarkan keterampilan dasar belajar dengan baik, mengajarkan keterampilan dasar intelektual. Dalam rangka ini, seharusnya sekolah membiasakan anak menggunakan berbagai sumber belajar, di dalam maupun di luar sekolah. Sumber belajar adalah segala sumber yang dapat digunakan siswa baik sendiri maupun bersama , biasanya dalam suatu cara yang informal akan membantu belajar.
Dua macam sumber belajar yaitu
1.      Sumber belajar yang memang dikembangkan dan disiapkan untuk membantu belajar, yang merupakan komponen sistem instruksional, yang disebut”rescurees by design”
2.      Sumber belajar yang tidak direncanakan secara khusus untuk pelajaran tapi dapat digunakan untuk belajar, yang disebut “rescurees by utilization”.





BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN

Pengertian pendidik atau guru dalam pendidikan seumur hidup tidak sebatas guru yang mengajar di persekolahan formal, tetapi mereka adalah orang – orang yang berkemampuan khusus baik dalam keterampilan kognitif maupun sosioafektif. Tujuan pendidikan seumur hidup dikhususkan dengan menetapkan daerah aktivitas kelas yang meliputi metode dan alat belajar, aktivitas guru, aktivitas murid, evaluasi dengan mengkhususkan domain psikologis dan aspek khas pendidikan seumur hidup. Kegiatan belajar mengajar di sekolah perlu disesuaikan dengan pendidikan seumur hidup yaitu melalui konsep penanaman motivasi belajar, pendidikan siswa dengan berbagai setting belajar, pengajaran pada siswa agar trampil dalam menyesuaikan alat belajar denagn struktur pengetahuan, pendidikan ketrampilan kognitif maupun afektif. Dalam rangka penyesuaian terhadap pendidikan seumur hidup, anak perlu dibiasakan untuk menggunakan berbagai sumber belajar, sehingga mereka mampu memanfaatkan sumber belajar yang banyak dijumpai dalam kehidupan.







DAFTAR PUSTAKA

Nurhalim,Khomsun. 2011.Pendidikan Seumur Hidup. Semarang:Unnes Press.

0 komentar:

Posting Komentar